Salam
perjuangan,
Berkata
Abdullah Ibnu Mubarak:
Sungguh
aku teruja dengan seorang Muslimah ini, kalau hendak dibandingkan dengan aku,
umpama laptop dengan mesin taip. Sungguh mulia dirinya sehingga menjaga setiap
perkataan yang bakal dikeluarkan dari mulutnya, perkataannya semuanya adalah
dari al-Quran. Berikut adalah kisah yang terdapat dalam kitab Bagaimana Cara
Menghafaz al-Quran ( كيف تحفظ القرآن )
karya Dr. Mustafa Murad.
Ketika
saya berada di suatu sudut jalan, tiba-tiba saya melihat sesosok tubuh
berpakaian hitam yang dibuat dari bulu. Ia adalah seorang ibu yang sudah tua.
Saya berhenti sejenak seraya mengucapkan salam untuknya. Terjadilah dialog
dengannya beberapa minit.Dalam dialog tersebut wanita tua itu, setiap kali
menjawab pertanyaan Abdulah bin Mubarak, dijawab dengan menggunakan ayat-ayat
al-Quran. Walaupun jawapannya tidak tepat sekali, akan tetapi cukup memuaskan,
karena tidak terlepas dari konteks pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Ibnu
Mubarak : “Assalamu’alaikum warahmatuLlahi wabarakatuH.”
Wanita
tua : Ucapan salam sejahtera dari Tuhan Yang Maha Mengasihani. (Yaa
Siin 56)
Ibnu
Mubarak : Semoga Allah merahmati anda, mengapa anda berada di tempat
ini?”
Wanita
tua : Barang siapa disesatkan Allah, maka tiada petunjuk baginya.
(Al-A'raaf 186)
Dengan
jawaban ini, maka tahulah saya, bahwa ia tersesat jalan.
Ibnu
Mubarak : “Kemana anda hendak pergi?”
Wanita
tua : Maha suci Allah yang telah menjalankan hambanya di waktu malam
dari Masjid al-Haraam (di Makkah) ke Masjid al-Aqsa (di Palestin). (Al-Israa'
1)
Dengan
jawaban ini saya jadi mengerti bahwa ia sedang mengerjakan haji dan hendak
menuju ke Masjidil Aqsa.
Ibnu
Mubarak : “Sudah berapa lama anda berada di sini?”
Wanita
tua : Selama tiga malam dalam keadaan sihat. (Maryam 10)
Ibnu
Mubarak : “Apa yang anda makan selama dalam perjalanan?”
Wanita
tua : Dialah Allah pemberi aku makan dan minum. (Asy-Syu'araa' 79)
Ibnu
Mubarak : “Dengan apa anda melakukan wudhu'?”
Wanita
tua : Bila tiada air maka hendaklah kamu bertayamum dengan tanah, debu
yang bersih. (Al Maaidah 6)
Ibnu
Mubarak : “Saya mempunyai sedikit makanan, apakah anda mau
menikmatinya?”
Wanita
tua : Kemudian sempurnakanlah puasamu sampai malam, Maghrib. (Al-
Baqarah 187)
Ibnu
Mubarak : “Bukankah diperbolehkan berbuka ketika musafir?”
Wanita
tua : Dan berpuasa itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui. (Al-
Baqarah 184)
Ibnu
Mubarak : “Mengapa anda tidak menjawab sesuai dengan pertanyaan saya?”
Wanita
tua : Tiada satu ucapan yang diucapkan, kecuali padanya ada Raqib Atid.
(Qaaf 18)
Ibnu
Mubarak : “Anda termasuk jenis manusia yang manakah, hingga bersikap
seperti itu?”
Wanita
tua : Jangan kamu ikuti apa yang tidak kamu ketahui, karena
pendengaran, penglihatan dan hati, semua akan dipertanggung jawabkan.
(Al-Israa’ 36)
Ibnu
Mubarak : “Saya telah berbuat salah, maafkan saya.”
Wanita
tua : Pada hari ini tidak ada cercaan untuk kamu, Allah telah
mengampuni kamu dan Dia lah jua Yang Maha Mengasihani daripada segala yang lain
yang mengasihani. (Yusuf 92)
Ibnu
Mubarak : “Bolehkah saya mengangkatmu untuk naik ke atas untaku ini
untuk melanjutkan perjalanan, karena anda akan menjumpai kafilah yang di
depan.”
Wanita
tua : Dan apa jua kebaikan yang kamu kerjakan adalah diketahui oleh
Allah. (Al-Baqarah 197)
Lalu
wanita tua ini berpaling dari untaku, sambil berkata :
Wanita
tua : Katakanlah pada orang-orang mukminin tundukkan pandangan mereka.
(An-Nuur 30)
Maka
saya pun memejamkan pandangan saya, sambil mempersilakan ia mengendarai untaku.
Tetapi tiba-tiba terdengar sobekan pakaiannya, karena unta itu terlalu tinggi
baginya. Wanita itu berucap lagi.
Wanita
tua : Apa saja yang menimpa kamu disebabkan perbuatanmu sendiri.
(Asy-Syuura 30)
Selesai
mengikat unta itu saya pun mempersilahkan wanita tua itu naik.
Wanita
tua : Maha Suci Tuhan yang telah memudahkan kenderaan ini untuk kami,
sedang kami sebelum itu tidak terdaya menguasainya , Dan sesungguhnya kepada
Tuhan kamilah, kami akan kembali. (Az-Zukhruf 13-14)
Saya
pun segera memegang tali unta itu dan melarikannya dengan sangat kencang.
Wanita tua itu berkata lagi.
Wanita
tua : Sederhanakan jalanmu dan lunakkanlah suaramu. (Luqman 19)
Lalu
aku jadikan unta itu jalan dengan perlahan, sambil mendendangkan beberapa
syair..
Wanita
tua : Bacalah apa-apa yang mudah dari Al-Qur’an. (Al-Muzzammil 20)
Ibnu
Mubarak : “Sungguh anda telah diberi kebaikan yang banyak.”
Wanita
tua : Dan tidaklah mengingat Allah itu kecuali orang yang berilmu. (Al-
Baqarah 269)
Dalam
perjalanan itu saya bertanya kepadanya.
Ibnu
Mubarak : “Apakah anda mempunyai suami?”
Wanita
tua : Jangan kamu menanyakan sesuatu, jika itu akan menyusahkanmu. (Al
Maaidah 101)
Maka
aku senyap seketika sehingga berjumpa dengan kafilah di depan kami.
Ibnu
Mubarak : “Adakah orang anda berada dalam kafilah itu?”
Wanita
tua : Adapun harta dan anak-anak adalah perhiasan hidup di dunia.
(Al-Kahf 46)
Baru
saya mengerti bahwa ia juga mempunyai anak.
Ibnu
Mubarak : “Bagaimana keadaan mereka dalam perjalanan ini?”
Wanita
tua : Dengan tanda bintang-bintang mereka mengetahui petunjuk. (Al-Nahl
16)
Dari
jawaban ini dapat saya fahami bahwa mereka datang mengerjakan ibadah haji
mengikuti beberapa petunjuk. Kemudian bersama wanita tua ini saya menuju
perkemahan.
Ibnu
Mubarak : “Adakah kamu kenal orang yang berada dalam kemah ini?”
Wanita
tua : Kami jadikan ibrahim itu sebagai yang nabi yang dikasihi.
(An-Nisaa’ 125), Dan Allah berkata-kata kepada Musa. (An-Nisaa’ 164), Wahai
Yahya pelajarilah kitab itu bersungguh-sungguh. (Maryam 12)
Lalu
saya memanggil nama-nama, ya Ibrahim, ya Musa, ya Yahya, maka keluarlah
anak-anak muda yang bernama tersebut. Wajah mereka tampan dan ceria, seperti
bulan yang baru muncul. Setelah tiga anak ini datang dan duduk dengan tenang
maka berkatalah wanita itu.
Wanita
tua : Maka suruhlah salah seorang dari kamu pergi ke kota dengan
membawa wang perak ini, dan carilah makanan yang lebih baik agar ia membawa
makanan itu untukmu. (Al-Kahf 19)
Maka
salah seorang dari tiga anak ini pergi untuk membeli makanan, lalu
menghidangkan di hadapanku, lalu perempuan tua itu berkata :
Wanita
tua : Makan dan minumlah kamu dengan sedap, sebab amal-amal yang telah
kamu kerjakan di hari-hari yang telah lalu.(Al-Haaqqah 24)
Ibnu
Mubarak : “Makanlah kalian semuanya makanan ini. Aku belum akan
memakannya sebelum kalian mengatakan padaku siapakah perempuan ini sebenarnya.”
Ketiga
anak muda ini secara serentak berkata :
“Beliau
adalah Ibu kami. Selama empat puluh tahun beliau hanya berbicara menggunakan
ayat-ayat Al-Qur’an, hanya kerana bimbang tersalah bicara.”
Lalu
Ibnu Mubarak berkata Maha suci zat yang maha kuasa terhadap sesuatu yang
dikehendakinya dan berkata:
Yang
demikian ialah limpah kurnia Allah, diberikanNya kepada sesiapa yang
dikehendakiNya; dan Allah sememangnya mempunyai limpah kurnia yang besar.
(Al-Hadiid 21)
Wallahu
a'lam
Dia
berhenti lagi la pula, berapa kali nak berhenti da???
p/s
: rindu suasana bunyi lebah
0 comments:
Post a Comment